Baru-baru ini, kasus kebangkrutan pertukaran Aset Kripto FTX telah mengalami perkembangan baru. Menurut data terbaru yang diungkapkan oleh perwakilan kreditur Sunil, saat ini sekitar 1,4 miliar USD dari distribusi kreditur FTX masih dalam status tertunda. Di antara jumlah tersebut, total kreditur dari daerah terbatas mencapai 470 juta USD, dan jumlah kreditur dari Tiongkok menyumbang sebagian besar dari proporsi ini, mencapai 380 juta USD, atau sekitar 82% dari total kreditur terbatas.
Data ini menimbulkan kekhawatiran di pasar mengenai apakah kreditor China dapat dengan lancar mendapatkan kompensasi. Selain itu, di wilayah Bahama masih ada utang sebesar 290 juta dolar AS yang belum menyelesaikan proses verifikasi KYC, sementara ada total utang yang diperdebatkan sebesar 660 juta dolar AS yang menunggu penyelesaian. Diketahui bahwa FTX saat ini memperkirakan total jumlah utang yang diizinkan sekitar 11 miliar dolar AS.
Perlu dicatat bahwa FTX telah mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk melaksanakan 'prosedur penanganan terbatas'. Jika permohonan tersebut disetujui, kreditor di beberapa daerah termasuk Cina mungkin menghadapi risiko kehilangan hak klaim. Langkah ini tentu membawa ketidakpastian yang lebih besar bagi para investor yang berharap untuk memulihkan dana mereka melalui jalur hukum.
Peristiwa ini sekali lagi menyoroti tingginya risiko di pasar Aset Kripto, serta tantangan kompleks yang dihadapi investasi lintas batas dalam aspek hukum dan regulasi. Bagi para investor Aset Kripto global, ini jelas merupakan peringatan, mengingatkan mereka untuk lebih berhati-hati saat terlibat dalam investasi terkait dan sepenuhnya memahami berbagai risiko yang mungkin dihadapi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasWaster
· 07-10 08:19
proyek scam yang sudah umum
Lihat AsliBalas0
notSatoshi1971
· 07-09 22:23
Akhirnya tidak akan mendapatkan uang sedikit pun, kan?
Lihat AsliBalas0
MetaNomad
· 07-07 08:52
Urusan uang sangat menjengkelkan
Lihat AsliBalas0
DaoResearcher
· 07-07 08:51
Dari distribusi kumpulan data utang, koefisien risiko mencapai 95%, disarankan untuk merujuk pada makalah Buterin tahun 2018.
Lihat AsliBalas0
OnchainGossiper
· 07-07 08:49
Bekerja untuk membayar utang lah
Lihat AsliBalas0
NullWhisperer
· 07-07 08:48
secara teknis, desain kasus tepi ftx adalah honeypot yang sempurna... saya sudah melihatnya datang sejujurnya
Lihat AsliBalas0
ChainComedian
· 07-07 08:43
Lingkaran suckers play people for suckers play people for suckers
Baru-baru ini, kasus kebangkrutan pertukaran Aset Kripto FTX telah mengalami perkembangan baru. Menurut data terbaru yang diungkapkan oleh perwakilan kreditur Sunil, saat ini sekitar 1,4 miliar USD dari distribusi kreditur FTX masih dalam status tertunda. Di antara jumlah tersebut, total kreditur dari daerah terbatas mencapai 470 juta USD, dan jumlah kreditur dari Tiongkok menyumbang sebagian besar dari proporsi ini, mencapai 380 juta USD, atau sekitar 82% dari total kreditur terbatas.
Data ini menimbulkan kekhawatiran di pasar mengenai apakah kreditor China dapat dengan lancar mendapatkan kompensasi. Selain itu, di wilayah Bahama masih ada utang sebesar 290 juta dolar AS yang belum menyelesaikan proses verifikasi KYC, sementara ada total utang yang diperdebatkan sebesar 660 juta dolar AS yang menunggu penyelesaian. Diketahui bahwa FTX saat ini memperkirakan total jumlah utang yang diizinkan sekitar 11 miliar dolar AS.
Perlu dicatat bahwa FTX telah mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk melaksanakan 'prosedur penanganan terbatas'. Jika permohonan tersebut disetujui, kreditor di beberapa daerah termasuk Cina mungkin menghadapi risiko kehilangan hak klaim. Langkah ini tentu membawa ketidakpastian yang lebih besar bagi para investor yang berharap untuk memulihkan dana mereka melalui jalur hukum.
Peristiwa ini sekali lagi menyoroti tingginya risiko di pasar Aset Kripto, serta tantangan kompleks yang dihadapi investasi lintas batas dalam aspek hukum dan regulasi. Bagi para investor Aset Kripto global, ini jelas merupakan peringatan, mengingatkan mereka untuk lebih berhati-hati saat terlibat dalam investasi terkait dan sepenuhnya memahami berbagai risiko yang mungkin dihadapi.